TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshrullah Asa mengatakan, PT Pertamina (Persero) menyanggupi menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 67 titik. Komitmen itu disampaikan dalam rapat antara BPH Migas dan Pertamina hari ini, 16 Mei 2018.
"Pertamina intinya akan menyanggupi," kata Fanshrullah saat konferensi pers di gedung BPH Migas, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Mei 2018.
Sebelumnya, BPH Migas berencana membangun 73 titik penyaluran BBM satu harga di seluruh Indonesia. Pertamina mendapat jatah membangun 67 titik dan pihak swasta enam titik. Sementara target 2019 penyaluran BBM satu harga ada di 170 titik. Titik penyalur BBM satu harga akan diprioritaskan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Simak: Pertamina Minta Bank Tetap Buka Saat Lebaran
Fanshrullah mengatakan, pembangunan 67 titik itu dijadwalkan rampung pada triwulan III tahun ini. Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, empat titik penyaluran BBM satu harga sudah beroperasi.
Sementara sembilan titik masih dalam proses pembangunan. Nicke menargetkan pembangunan di sembilan titik selesai pada triwulan II 2018. Dengan begitu, 54 titik lainnya bisa dioperasikan pada triwulan III 2018.
Hingga saat ini, Pertamina sedang menunggu pemerintah daerah mengeluarkan izin untuk penyaluran BBM satu harga di 54 titik. Nicke mengaku telah mengevaluasi 54 titik itu. Hasilnya, 54 titik penyaluran BBM satu harga sudah memenuhi standar Pertamina.
Nicke mengatakan perlunya koordinasi dengan pemerintah daerah dan direktorat jenderal otonomi daerah. "Kita minta dispensasi agar proses pembangunn paralel dengan izin," ujar Nicke.